Metrotvnews.com,jakarta:Ribuan hama tikus menyerang sawah di wilayah Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, sepekan terakhir. Meski belum ada potensi gagal panen, petani khawatir hasil sawahnya tidak memuaskan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kecamatan Bojong, Joko Wiyono, menyebut, lahan pertanian yang diserang hama tikus berada di wilayah Desa Batunyana, Karangmulya, Kajenengan, dan Gunungjati.
Keempat desa itu memang endemis hama tikus. Petani menggunakan cara tradisonal dalam memerangi hama tikus.
Sebagian besar menggunakan asap belerang yang diembuskan ke dalam sarang tikus. Sedangkan, di Desa Batunyana, hama tikus dibasmi dengan memanfaatkan burung Tyto alba (burung hantu).
“Paling efektif menggunakan burung hantu. Tapi, baru di Batunyana yang sudah dipasang burung hantu,” kata Joko, Jumat 6 Oktober 2017.
Di Desa Batunyana, sebelumnya hanya sepasang burung hantu yang dilepaskan di alam bebas. Saat ini, burung tersebut sudah berkembang biak.
Perkembangan burung Tyto alba dinilai sangat membantu petani di Batunyana untuk meghadapi hama tikus. Kendati hama tikus masih terus menyerang tanaman padi, tapi populasinya terus berkurang.
“Kami berharap kepada Bupati untuk memberikan bantuan kembali burung Tyto alba di wilayah endemis hama tikus,” ucapnya.
Lahan padi di wilayah Kecamatan Bojong seluas 2.100 hektare. Lahan di kawasan tersebut bisa memproduksi 6,5 ton per hektare.
Kecamatan Bojong juga menjadi sentral pengembangan bawang putih dan cabe. Hingga kini, produksi bawang putih dan cabe mengalami peningkatan tajam.
“Semoga terus berkembang, sehingga bisa mencapai kesuksesan sebagai produsen bawang merah terbesar di Jateng seperti tahun-tahun sebelumnya,” harapnya.